Seorang ratu berjalan-jalan di kota, ia melihat orang gila sedang menggambar petak-petak di tanah sambil berkata, "tanah ini dijual!".
Ratu menghampiri dan bertanya, "berapa kau jual satu petak tanah itu?".
"Dua keping perak", jawab orang gila tersebut.
Ratu memberikan dua keping peraknya dan orang gila itu pun mencoretkan kayunya di satu petak tanda terjual dan berterima kasih pada ratu.
Malamnya, raja bermimpi ia berada di surga. Di hadapannya ada taman besar dan indah dengan istana megah di tengahnya. Saat ia akan masuk, para malaikat menghadang dan berkata, "maaf, anda harus minta ijin istri anda terlebih dahulu".
Raja pun terbangun dari mimpinya.
Esoknya raja bertanya pada ratu tentang apa sebenarnya yang telah ratu lakukan. Ratu pun menceritakan pembelian sepetak tanah orang gila di luar istana kemarin.
Raja pergi keluar ke kota untuk menemui orang gila tadi. Orang gila itu masih menggambar persegi-persegi di tanah sambil berteriak, "tanah ini dijual!".
"Berapa kau jual satu petak tanah ini?", tanya raja. Orang gila itu menoleh dan menjawab, "seratus keping emas".
Raja kaget mendengar harga yang dipatok orang gila terlalu mahal, tidak seperti yang diceritakan istrinya kemarin. Raja pun protes, "kemarin kau jual satu petak tanah ke istriku cuma dua keping perak, mengapa sekarang jadi demikian mahal?".
Sambil meneruskan menggambar, orang gila itu menjawab, "istrimu membeli tanpa pernah melihat, sedangkan kau semalam sudah melihatnya".