Akhir-akhir ini kita dibuat bingung dengan anomali cuaca yang sering ber ubah-ubah, kita mengalami langsung cuaca yang cukup ekstrim.
Tanah yang kita tinggali pun menjadi tidak nyaman lagi.
Hujan besar seharian, angin kencang, dan bahkan disertai badai kecil yang membuat kita merasa was-was dan trauma. Kita semua tahu, kalau musim hujan di Jakarta atau kota dengan daratan yang rendah pasti akan menyebabkan banjir. Beberapa tempat ada yang terendam banjir hingga membuat rumah tergenang air. Alasanya bisa karena hujan yang memang deras, selokan tidak lancar atau bahkan pemilihan lokasi rumah yang salah.
Untuk menghindari banjir dan kesalahan dalam memilih rumah, berikut adalah tips-tips yang mungkin dapat membantu anda :
1. Kumpulkan informasi mengenai rumah yang Anda incar, apakah masuk dalam kawasan banjir atau tidak. Informasi ini bisa diakses pada situs (www.pu.go.id) yang ada di internet. Namun, jangan hanya berpatokan pada kondisi terakhir, buatlah pengamatan untuk periode waktu tertentu misalnya 5 tahun terakhir.
2. Lakukan pengamatan Lingkungan. Potensi banjir bisa dilihat dengan memperhatikan kondisi sekitar. Misalnya:
● Apakah rumah/perumahan berada pada satu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keluar yang sempit?
● Apakah rumah/perumahan berada di dekat sungai atau sungai-sungai yang memiliki daerah aliran sungai yang luas?
● Terdapat aliran sungai yang tidak lancer akibat banyaknya sampah serta bangunan di pinggiran sungai?
● Apakah banyak pemukiman yang dibangun di dataran sepanjang pinggiran sungai?
● Apakah perumahan memiliki system pengelolaan lingkungan yang baik, memiliki cukup lahan hijau dan daerah resapan air?
● Apakah perumahan dibangun di atas kawasan bekas rawa?
● Apakah perumahan berada dekat pantai? Selain rawan banjir, juga rawan air pasang dan rob.
● Apakah jalan di sekitar rumah rusak, memiliki kontur tidak rata atau berlubang-lubang?
3. Lakukan pengamatan pada kondisi fisik bangunan. Rumah yang terkena banjir biasanya memiliki bekas dip agar, tembok rumah atau lantai. Tanda-tanda ini memang bisa disamarkan dengan renovasi. Jadi jangan lansung percaya bila pemilik rumah ngotot bahwa rumahnya bebas dari banjir (padahal lingkungan sekitarnya banjir). Anda perlu mencari informasi tambahan dari penduduk sekitarnya.
4. Pertimbangan akses dan menuju rumah/perumahan. Anda harus yakin bahwa bila kondisi terburuk terjadi. Anda tetap dapat ‘berhubungan’ dengan dunia luar. Semoga bermanfaat.
Referensi : Kompas Forum
●Tanah murah yang kami rekomendasikan KLIK gambar untuk detail